Monday, May 7, 2012

Nur alQur'an

Bismillahirrahmanirrahim

Nabi Muhammad saw telah bersabda:
"Tetaplah membaca al-quran kerana al-quran adalah nur untuk
kehidupan ini dan bekalan untuk akhirat".

Al-quran merupakan teman di dalam kubur dan juga pemberi syafaat di akhirat.
Kita hendaklah sedaya upaya cuba istiqomah membaca Al-quran setiap hari sebab al-quran akan menuntut haknya di akhirat kelak,
hak al-quran hendaklah kita khatam membacanya dua kali setahun.
Jadi hendaklah setiap hari kita melapangkan masa untuk membaca al-quran,
sekurang-kurangnya satu juzuk setiap hari,kalau tak dapat,satu ain atau setengah ain. 

Di antara hadis-hadis yang menerangkan tentang kelebihan membaca dan mempelajari Al-Qur'an:

"Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarnya"
(Hadith riwayat Bukhari)

"Mereka yang membaca Al-Qur'an dan dia mahir didalamnya maka ia bersama para malaikat pencatit yang mulia. Mereka yang membaca Al-Qur'an sedangkan ia tidak lancar bacaannya dan payah baginya untuk membaca maka untuknya dua pahala."
(Hadith riwayat Bukhari dan Muslim)

"Bacalah Al-Qur'an kerana sesungguhnya ia akan datang pada hari Kiamat memberi syafaat kepada pembacanya."
(Hadith riwayat Muslim)

"Tiada ada hasad kecuali pada dua perkara: Orang yang Allah berikan kepadanya Al-Qur'an maka dia membacanya siang dan malam. Dan orang yang Allah berikan kepadanya harta maka ia menafkahkannya siang dan malam."
(Hadith riwayat Bukhari dan Muslim)

"Sesiapa membaca sehuruf dari Al-Qur'an maka untuknya satu kebajikan, dan setiap kebajikan digandakan sepuluh kali. Aku tidak berkata Alif-Lam-Mim itu satu huruf, tetapi Alif adalah huruf, Lam adalah huruf dan Mim adalah huruf."
(Hadith riwayat Tarmidzi)

"Berkata Allah s.w.t.: Sesiapa yang disibukkan dengan membaca Al-Qur'an dan mengingati Aku daripada meminta sesuatu dari Aku, maka Aku akan memberikannya lebih baik dari apa yang diminta oleh orang lain. Dan kelebihan perkataan Allah (Al-Qur'an) atas perkataan-perkataan lain adalah seperti kelebihan Allah atas makhluknya."
(Hadith riwayat Tarmidzi)

"Bacalah Al-Qur'an kerana Allah s.w.t tidak mengazabkan hati yang menyimpan Al-Qur'an. Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah jemputan Allah. Siapa yang mendatanginya maka ia akan merasa keamanan. Dan sesiapa yang cinta akan Al-Qur'an maka bergembiralah."
(Hadith riwayat Ad-Darimy)


Kita hendaklah mengajar anak-anak kita supaya membiasakan diri
membaca al-quran dan hendaklah azam supaya ada di antara anak-anak
kita nanti bakal menjadi hafiz dan hafizah. InshaAllah.



سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لااله إلاانت وأستغفرك وأتوب إليك

Kisah Tentang Kunci Syurga dan Pendeta Gereja yg Masuk Islam di Amerika

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampong tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Mula mula ia keberatan, namun karena desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk.

Di saat itu, si pendeta agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata: “Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata: “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang pendeta: “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang Muslim.” Pendeta itu menjawab: “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun, pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan ugamanya. Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut.

Pendeta berkata: “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata: “Silakan! Sang pendeta pun mulai bertanya: ”

1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya,
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada empat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,

1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah SWT berfirman: “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’: 12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah Hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman: “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk: 3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman: “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang. Dan bukti-bukti itu ialah angin taufan, belalang, kutu, katak, darah, tongkat, tangan, belah laut, memayungi mereka dengan awan, al-man, al-salwa, batu hingga yang lain daripada tanda kekuasaan Allah yang mereka saksikannya.
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah SWT berfirman: “Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf.
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah: “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah SWT ber-firman: “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya: “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka: ” tak ada cercaan terhadap kamu semua.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata: “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yusuf:98)
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keledai. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman: “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’:69).
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentera bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian ia pun mula hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh pendeta.

Pemuda ini berkata: “Apakah kunci surga itu?”

Mendengar pertanyaan itu lidah pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekuatirannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia cuba mengelak. Mereka berkata: “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!”

Pendeta tersebut berkata: “Sesungguh aku tahu jawapan nya, namun aku takut kalian marah.” Mereka menjawab: “Kami akan jamin keselamatan anda.” Pendeta pun berkata: “Jawabannya ialah:

Asyhadu An La Ilaha Illallah Wa Aasyhadu Anna Muhammadar Rasulullah.”

Lantas pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.



سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لااله إلاانت وأستغفرك وأتوب إليك

Sunday, May 6, 2012

Usaha atas Iman berdasarkan al-Quran dan Hadith

Assalamulaikum wrb, tuan-tuan dan puan-puan yang di muliakan oleh ALLAH SWT. Pada kali ini, saya akan menerangkan apa itu usaha atas iman:-

(1) Usaha atas iman ialah suatu usaha untuk mengamalkan keseluruhan amalan agama dalam kehidupan kita.

(2) Usaha atas iman ialah wajib atau fardu ain ke atas setiap individu muslim.

(3) Usaha atas iman mesti ikut cara Rasulullah SAW.

(4) Usaha atas iman mesti ada pengorbanan, mujahadah dan susah payah.

(5) Usaha atas iman mesti korban harta yang dimiliki oleh diri sendiri.

(6) Usaha atas iman mesti melapangkan masa untuk keluar ke jalan ALLAH SWT. Bukannya menunggu masa lapang.

(7) Usaha atas iman mesti sediakan diri sendiri untuk turut serta keluar ke jalan ALLAH SWT.

(8) Usaha atas iman ialah setiap muslim mesti wujudkan sifat "TABLIGH" dalam diri mereka.

(9) Usaha atas iman bukan niat untuk islahkan orang lain tetapi niat untuk islahkan diri sendiri.

(10) Usaha atas iman tidak dapat menambah keimanan dengan hanya membaca artikel ini bahkan dia perlu melibatkan atau mengabungkan diri dia untuk berada dalam jamaah yang mengusaha atas iman dengan keluar ke jalan ALLAH SWT selama 4 bulan, 40 hari atau 3 hari. Siapa sedia? Inshallah


سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لااله إلاانت وأستغفرك وأتوب إليك

Jemaah Tabligh mengamalkan bida’ah?





Assalamualaikum,puak Wahabi menuduh jemaah Tabligh sebagai pengamal bida’ah,begitu juga firqah-firqah yang lain menuduh dan memfitnah jemaah ini sebagai pengamal bidaah sedangkan jemaah ini sedang dan telah menghidupkan sunnah di seluruh dunia,dalam masa yang sama,para pencaci dan pemfitnah itu tidak kelihatan pun sunnah walau dalam diri mereka sendiri jauh sekali orang lain.

Puak Wahabi misalnya,mereka sering lantang menyatakan itu bida’ah,ini bida’ah sedangkan mereka tidak tunjukkan yang mana sunnah,jika mereka tunjukkan sekalipun yang mana sunnah,mereka sendiri jauh dari amalan sunnah itu.Satu perkara perlu diingat,agama ini tersebar dengan amalan dan akhlak,bukan dengan ceramah dan pandai berkata-kata semata-mata.

Jika kita lantang menjerit sana sini,tapi tidak tunjukkan amal,maka para pendengar tidak akan mendapat taufik untuk beramal dengan perkara yang didakwahkan itu.Bahkan ceramah yang mereka dengar itu semata-mata menjadi ‘halwa telinga’ dan menusuk kebencian pada umat semata-mata.Maka lahirlah ramai golongan manusia yang suka mengkafirkan orang lain,membida’ahkan orang lain dan menuduh orang lain dengan pelbagai tohmahan tanpa selidik.

Jadi disini,aku ingin menjawab kepada para penanya yang bertanya apakah jemaah ini mengamalkan bida’ah kerana mengehadkan masa keluar di jalan Allah sebanyak 3 hari,40 hari,4 bulan dan lain-lain?

Para Sahabat Keluar ke Jalan Allah:



Sebanyak 150 jemaah telah dihantar dari Madinah dalam masa 10 tahun tersebut. Baginda s.a.w. sendiri telah menyertai 25 daripada jemaah-jemaah tersebut. Sebahagian jemaah tersebut terdiri daripada 10,000 orang, ada yang 1,000 orang, 500 orang, 300 orang, 15 orang, 7 orang dan sebagainya. Jemaah-jemaah ini ada yang keluar untuk 3 bulan, 2 bulan, 15 hari, 3 hari dan sebagainya. 125 jemaah lagi sebahagiannya terdiri daripada 1000 orang, 600 orang, 500 orang dan sebagainya dengan masa 6 bulan, 4 bulan dan sebagainya.
Sekiranya kita menghitung dengan teliti maka akan didapati purata masa yang diberikan oleh setiap sahabat untuk keluar ke jalan Allah dalam masa setahun ialah antara 6 hingga 7 bulan.
(Petikan Bayan Maulana Yusuf: USAHA RASULULLAH SAW DAN SAHABAT RA DALAM KEHIDUPAN MADINAH)

Sahabat keluar 5 tahun:

Pada tahun 627M satu rombongan sahabat-sahabat Nabi S.A.W yang diketuai oleh Wahab bin Abi Qabahah dikatakan telah mengunjungi Riau dan menetap selama 5 tahun di sana (sebelum pulang ke Madinah)
(dipetik dari kitab ‘Wali Songo dengan perkembangan Islam di Nusantara’, oleh Haji Abdul Halim Bashah, terbitan Al Kafilah Enterprise, Kelantan, 1996, m/s 79, bab 9, ISBN 983-99852-8-0)

Sahabat radiyalaahu anhum keluar 6 bulan:
Bara Radiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam telah mengutus Khalid ibne-Walid Radiyallahu ‘anhu kepada penduduk Yamen untuk mengajak mereka masuk Islam. Bara berkata: Aku juga termasuk dalam jamaah itu. Kami tinggal di sana selama 6 bulan. Khalid radiyalaahu anhu selalu mengajak mereka untuk masuk Islam, tetapi mereka menolak ajakannya. Kemudian Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam mengutus ‘Ali ibne-Abi Talib Radiyallahu ‘anhu ke sana dan memerintahkan kepada Khalid r.a. untuk kembali dengan seluruh jamaah kecuali salah seorang dari jamaah Khalid r.a. yang mahu menemani Ali r.a, maka ia boleh ikut serta dengan Ali r.a. Bara r.a berkata: Akulah yang menemani Ali r.a. selama di sana. Ketika kami betul-betul dekat dengan penduduk Yaman, maka mereka keluar dan dan dating kehadapan kami. Lalu Ali r.a. mengatur shaf mereka untuk mengerjakan solah dan Ali yang menjadi imam dalam solah kami. Selesai solah, Ali r.a membacakan isi surat Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam kepada mereka. Setelah mendengar isi surat Rasulullah sallalaahu alayhi wasalam itu maka seluruh Bani Hamdan masuk Islam. Kemudian Ali r.a. menulis surat kepada Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam yang isinya memberitahukan tentang ke-Islaman mereka kepada baginda. Setelah isi surat tersebut dibacakan kepada Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, maka baginda langsung sujud syukur kepada Allah Swt. Setelah mengangkat kepala, baginda berdoa: Keselamatan bagi Bani Hamadan. Keselamatan bagi Bani Hamadan.
(Bukhari, Baihaqi, Bidayah-wan-Nihayah) 
(Dipetik dari kitab Muntakhab Ahadith, bab Dakwah dan Tabligh, hadith 108)

Keluar 4 bulan:
Ibn Juraij berkata: “Ada seseorang yang menceritakan kepada saya bahawa pada suatu malam ketika Umar radiyalaahu anhu sedang berkeliling (ghast) di sekitar lorong-lorong kota Madinah, tiba-tiba beliau mendengar seorang wanita sedang melantunkan sya’ir:
Betapa panjang malam ini dan betapa gelap di sekelilingnya
Daku tidak boleh tidur kerana tiada yang tersayang yang boleh ku ajak bercumbu
Andai bukan kerana takut berdosa kepada Allah yang tiada sesuatu pun dapat menyamaiNya
Sudah pasti ranjang ini di goyang oleh yang lainnya
Ketika Umar r.a. mendengar sya’irnya itu, maka dia bertanya kepada wanita tersebut, “Apa yang terjadi padamu?” Wanita itu menjawab, “Saya sangat merindukan suami saya yang telah meninggalkan saya selama beberapa bulan.” Umar r.a. betanya, “Apakah kamu bermaksud melakukan hal yang buruk?” Wanita itu menjawab, “Saya berlindung kepada Allah.” Umar r.a. berkata, “Kuasailah dirimu! Sekarang saya akan mengutus orang untuk memanggil suami mu.”
 Setelah itu Umar r.a. bertanya kepada anak perempuannya Hafsah r.anha, “Aku akan bertanya padamu mengenai sesuatu masalah yang membingungkan aku, mudah-mudahan kamu boleh memberi jalan keluar untukku. Berapa lama seorang wanita mampu menahan kerinduan ketika berpisah dari suaminya?” Mendengar pertanyaan itu, Hafsah r.anha menundukkan kepala merena merasa malu. Umar r.a. berkata, “ Sesungguhnya Allah tidak pernah merasa malu dalam hal kebaikan.” Hafsah menjawab sambil berisyarat dengan jari tangannya, “Tiga sampai empat bulan.” Kemudian Umar r.a. menulis surat kepada setiap amir (pimpinan) pasukan tentera Islam supaya tidak menahan anggota pasukannya lebih dari 4 bulan.” (Riwayat Abdur Razzaq dalam kitab Al-Kanz Jilidl VIII, m/s.308).

Ibnu ‘Umar (Radiallahu’Anhu) mengatakan bahawa pada suatu malam Umar r.a. keluar (untuk melihat ehwal orangramai), tiba-tiba belaiu mendengar seorang wanita sedang bersya’ir:
Betapa panjang malam ini dan betapa gelap di sekelilingnya
Aku tidak boleh tidur kerana tida yang tersayang yang boleh kuajak bercumbu.
Kemudia Umar r.a. bertanya kepada Hafsah r.anha, “Berapa lama wanita dapat bertahan tidak bertemu dengan suaminya?” Hafsah r.anha menjawab, “Enam atau empat bulan.” Maka Umar r.a. berkata, “Untuk selanjutnya saya tidak akan menahan tentera lebih dari masa itu.” (Hr. Baihaqi dalam kitabnya jilid IX m/s 29)
[seperti yang dipetik dari kitab Hayatus Sahabah, bab Al-Jihad]

Keluar 40 hari:
“Seorang lelaki telah datang kepada Saiyidina Umar ibnu Khattab r.a. maka Saiyidina Umar r.a. pun bertanya: Di manakah engkau berada? Dijawabnya: Saya berada di Ribat. Saiyidina Umar r.a. bertanya lagi: Berapa hari engkau berada di Ribat itu? Jawabnya tiga puluh hari. Maka berkata Saiyidina Umar r.a.: Mengapa kamu tidak cukupkan empat puluh hari?
(Kanzul Ummal, Juzuk 2 muka surat 288, dipetik dari kitab ‘Risalah ad Dakwah – Apa itu Dakwah Tabligh’, susunan Hj. Abdul Samad Pondok Al Fusani Thailand, terbitan Perniagaan Darul Khair, 1988)

Keluar 3 Hari:
Daripada Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi SAW telah memanggil Abdul Rahman bin Auf r.a. lalu bersabda: Siap sedialah kamu, maka sesungguhnya aku akan menghantar engkau bersama satu jama’ah maka menyebut ia akan hadis dan katanya: Maka keluarlah Abdul Rahman hingga berjumpa dengan para sahabatnya, maka berjalanlah mereka sehingga sampai ke suatu tempat pertama bernama Daumatul Jandal, maka manakala ia masuk ke kampung itu ia mendakwah orang-orang kampung itu kepada Islam selama tiga hari. Manakala sampai hari yang ketiga dapat Islamlah Asbagh bin Amru al Kalbi r.a. dan adalah ia dahulunya beragama Nasrani dan ia ketua di kampung itu.
(Hadith riwayat Darul Qutni, dipetik dari kitab ‘Risalah ad Dakwah – Apa itu Dakwah Tabligh’, susunan Hj. Abdul Samad Pondok Al Fusani Thailand, terbitan Perniagaan Darul Khair, 1988)

Fatwa Ulama:
Oleh Mufti Ebrahim Desai, Darul Ifta, Madrasah In’aamiyyah, Camperdown, South Africa.
Istilah, ‘Tashkeel’ (yang biasa digunakan dalam Jamaah Tabligh), bermaksud menyeru orang ramai kaum Muslimin untuk memberi masa mereka, untuk keluar ke Jalan Allah bagi tujuan pengislahan diri dan membuat kerja dakwah dan tabligh dalam jangkamasa tertentu, seperti 3 hari, 10 hari, 15 hari, 40 hari, 4 bulan, 7 bulan, 1 tahun dsbnya. Jangkamasa tersebut bukan satu kemestian tapi ianya hanya dianjurkan seperti mana seseorang yang mengikuti kursus kecemasan (first aid), misalnya, dianjurkan untuk mengikuti kursus praktikal selama sebulan. Walaupun tidak bermakna yang dia terus akan jadi doktor pakar, sekurang-kurangnya dia tahu apa yang perlu dia lakukan semasa kecemasan. Begitu juga, seseorang yang keluar ke Jalan Allah selama 3 hari, atau 40 hari, atau 4 bulan dsbnya, bukan bermakna dia telah menjadi seorang yang ahli atau pakar dalam Shari’ah, tapi sekurang-kurangnya dia tahu apa kehendak-kehendak asas dalam Shari’ah. Lebih lama masa yang dia berikan untuk keluar ke Jalan Allah, lebih banyak dia akan belajar dan menyempurnakan dirinya sebagai seorang Mukmin. Jangkamasa keluar tersebut bukanlah kriteria yang diwajibkan mengikut Shari’ah.. 
Dan Allah Maha Mengetahui.
(Mufti Ebrahim Desai, FATWA DEPT, Jawapan No. 2611)

Mereka berkata: Orang-orang Tabligh membuat bida’ah berupa keluar di jalan Allah secara berjemaah dan membatasi masa keluar 3 hari, 40 hari dan 4 bulan.

Kami katakan: Sesungguhnya keluar untuk memperbaiki diri adalah seperti keluar untuk menuntut ilmu dan hidayah. Juga seperti keluar untuk mendakwah manusia kepada Allah dan mengajar mereka hal-hal yang bermenafaat di dunia dan akhirat. Semuanya itu adalah keluar di Jalan Allah, apabila di landasi niat yang benar dan untuk mengapai redho Allah Ta’ala, bukan untuk memperolehi harta dan penghormatan atau untuk hiburan, permainan dan kebatilan. Adalah termasuk kelakuan bodoh atau pura-pura bodoh apabila ada orang yang mengingkari keluarnya Jemaah Tabligh untuk kepentingan hidayah bagi manusia, mengajar mereka, memperbaiki diri mereka dan mendidik rohani mereka. Padahal Rasulullah (sallalaahu alayhi wasalam) bersabda, “Satu petang atau satu pagi keluar di jalan Allah, lebih baik daripada mendapatkan dunia dan segala isinya. Juga sabda Rasulullah (sallalaahu alayhi wasalam), “Barangsaiapa mendatangi masjid ini, semata-mata untuk kebaikan yang ia ajarkan atau ia pelajari, laksana mujahid fi sabilillah.” Dan banyak lagi hadith sahih dan hassan yang mengajarkan dan memberi semangat untuk keluar di Jalan Allah. Alangkah ajaibnya perkataan mereka bahawa keluarnya Jemaah Tabligh adalah bida’ah! Dan lebih ajaib lagi mereka berhujah terhadap “keluar fi sabilillah secara berjemaah adalah bida’ah” dengan jangkaan mereka bahawa Rasulullah (sallalaahu alayhi wasalam) mengirimkan Mu’az (radiyalaahu anhu) ke Yaman sendirian saja dan tidak berjemaah. Mereka lupa atau tidak tahu bahawa Rasulullah (sallalaahu alayhi wasalam) tidak mengirimkan Mu’az (radiyalaahu anhu) sendirian tetapi mengirimkan Abu Musa Al Asy’ary (radiyalaahu anhu) bersamanya. Baginda (sallalaahu alayhi wasalam) bersabda kepada keduanya, “Gembirakanlah mereka dan jangan kalian buat mereka lari. Mudahkan mereka dan jangan kalian persulit. Bertolong-tolonglah kalian dan jangan berselisih.” Juga beliau mengirimkan Ali bin Abi Talib dan Khalid bin Sa’id bin al Ash (radiyalaahu anhuma). Bersama mereka baginda (sallalaahu alayhi wasalam) mengirimkan rombongan besar untuk dakwah, ta’leem dan memutuskan perkara diantara manusia.
Tentang pembatasan masa keluar yang mereka katakan sebagai Bidaah, adalah peraturan dakwah sebagaimana peraturan sekolah dan universiti yang mengenal batasan masa belajar dan kerehatan, untuk menyiapkan bekal dan perbelanjaan selama masa keluar. Apakah dengan demikian, orang-orang Tabligh dianggap membuat bida’ah kerena mereka mengatur hari-hari untuk kepentingan dan khuruj fi sabilillah (keluar di jalan Allah)? Subhanallah!
Mereka yang mengatakan demikian seperti yang dikatakan di dalam syair “Pandangan ridho/senang selalu tumpul terhadap setiap aib, sedang pandangan benci selalu membongkar keburukan.”
Apakah yang menyebabkan kemarahan kalian, wahai hamba-hamba Allah!?
Seorang hamba Allah, mendakwah manusia pada Allah Ta’ala, kemudian dia mendapat keredhaan untuk dirinya dan saudara-saudaranya yang ia dakwah. Jiwa mereka menjadi suci, hati mereka menjadi bersih dan akhlak mereka menjadi mulia disebabkan mereka selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan melakukan amal-amal yang soleh.
Apakah yang menyebabkan kalian marah, wahai hamba-hamba Allah!? Semoga Allah sentiasa menjaga kita. Kami tidak dapat mengatakan bahawa dalam Jemaah Tabligh ada sesuatu yang dapat di anggap sebagai penghalang manusia dari Jalan Allah. Alhamdulillah.
Ditulis oleh Sheikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairy 
Guru Besar di Masjid Nabawi dan Universiti Madinah Al-Munawarrah
Dipetik dari buku “Menyingkap Tabir Kesalahfahaman Terhadap Jemaah Tabligh”

Abu Abil Hasan (bekas pelajar Darul Uloom Faisalabad Pakistan) menulis:
Dakwah dan Tabligh ialah kerja para Ambiya’. Dan inilah juga usaha yang telah dipertanggungjawabkan oleh Allah kepada seluruh umat Islam. Maksud kepada usaha ini ialah supaya seluruh manusia dapat mengamalkan keseluruhan agama. Usaha untuk menghidupkan agama ini tidak memadai dengan hanya memberi masa 3 hari 40 hari dan 4 bulan. Bahkan harus berjuang dan berjihad seumur hidup kita. Ini telah dijelaskan oleh Allah SWT didalam al-Qur’an:

Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri mereka dan harta mereka dengan (balasan) syurga untuk mereka (disebabkan) mereka berperang dijalan Allah: maka (diantara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah didalam Taurat Injil dan Al-Qur’an; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu bergembiralah dengan jualbelinya itu dan (ketahuilah bahawa) jualbeli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar. (At-Taubah ayat 111).

Dalam ayat yang tersebut diatas Allah telah membeli dan meminta keseluruhan hidup orang-orang mukmin dan harta mereka untuk berjuang menegakkan agama Allah. Bukan setakat 4 bulan 40 hari sahaja. Tetapi malangnya pada hari ini umat Islam untuk melaksanakan satu perintah Allah yang paling besar iaitu sembahyang yang hanya mengambil masa beberapa minit sahaja pun sudah tidak ada masa kerana sibuk dengan fikir dan kerja-kerja dunia. Apa lagi untuk keluar seumur hidup…
Umat hari ini telah jauh daripada agama. Kemampuan yang ada pada mereka juga berbeza-beza. Melalui panduan Al-Qur’an dan Hadith ini para Ulama’ dan masyaikh didalam jemaah ini telah menetapkan nisab yang mampu diikuti oleh setiap umat Islam. Memanglah tidak ada ayat Al-Qur’an yang memerintahkan untuk keluar bertabligh selama 4 bulan dan 40 hari tetapi bilangan dan angka ini banyak terkandung didalam Al-Qur’an dan hadith.

Kenapakah angka-angka ini tercatit didalam Al-Qur’an dan Hadith? Sudah pasti ada hikmahnya di sebalik angka itu. Disini saya nukilkan beberapa riwayat dan pandangan Ulama’ betapa hikmahnya bilangan hari-hari tersebut.

1. Hikmah keluar tiga hari

i. Suasana amat mempengaruhi seseorang itu. Seorang yang duduk didalam suasana Iman dan akhlak yang baik dan dipenuhi dengan ibadat dalam masa tiga hari sudah pasti akan membenihkan satu suasana dan kejernihan hati didalam sanubari seseorang itu. Di zaman Nabi SAW orang-orang kafir yang ditawan akan dikurung didalam masjid. Tujuannya ialah supaya mereka dapat melihat amalan-amalan orang Islam didalam masjid.

Didalam Sahih Bukhari jilid kedua bab Maghazi dinukilkan bahawa seorang lelaki bernama Sumamah bin Ausal dari banu Hanafiah telah ditawan dan diikat didalam masjid Nabi. Selama 3 hari beliau telah melihat amalan orang Islam yang sibuk dengan amalan dakwah. belajar dan mengajar. beribadat dan berkhidmat diantara satu sama lain. Hari yang pertama beliau ingkar untuk menerima Islam. Begitu juga pada hari yang kedua. Pada hari yang ketiga baginda Rasulullah SAW telah membebaskannya. Setelah dibebaskan dari tawanan beliau merasai sesuatu didalam hatinya lantas beliau mandi dan datang semula ke masjid Nabi dan bertemu dengan baginda Rasulullah SAW dan terus memeluk agama Islam. Betapa besarnya perubahan pada diri Sumamah yang amat berkesan dengan amalan masjid pada ketika itu. Dalam masa tiga hari menjadi sumber hidayat kepadanya.

ii. Jemaah-jemaah yang dihantar oleh baginda Rasulullah SAW atas maksud dakwah atau berjihad akan diberi penerangan tertib dan usul bagaimana untuk berdakwah dan berperang. Diantaranya ialah:
• Jangan memerangi mereka sebelum diberi dakwah selama 3 hari.
• Jangan membunuh kanak-kanak. wanita dan orang-orang tua yang lemah dikalangan mereka.
• Jangan membuat kerosakan pada harta benda. tanam-tanaman dan membunuh binatang ternakan.

Kenapa baginda memberi tempoh selama 3 hari dengan memberikan dakwah terlebih dahulu sebelum memulakan peperangan? Ini ialah pengajaran daripada baginda Rasulullah SAW bahawa didalam Islam tidak ada peperangan tanpa memberi dakwah terlebih dahulu. Melalui amalan dakwah selama 3 hari ini orang-orang kafir akan melihat muamalah dan akhlak orang-orang Islam terhadap orang kafir sendiri. Ini sudah pasti akan mempengaruhi jiwa mereka dan memeluk agama Islam. Kisah ini terkandung didalam Hayatus Sahabah dimana baginda Rasulullah SAW telah menghantar Abdul Rahman bin Auf r.a. ke satu tempat bernama Daumatul Jandal sebagaimana berikut:

Sehingga beliau sampai ke Daumatul Jandal lantas beliau mendakwahkan kepada mereka (penduduk Daumatul jandal) selama tiga hari supaya memeluk agama islam. Maka pada hari yang ketiga Asbagh bin Amar Al Kalbi telah memeluk agama Islam. Beliau ialah seorang nasrani dan ketua di kalangan mereka.
iii. Hadzrat Zakaria AS seorang Nabi yang telah tua. Apabila Allah SWT mahu mengurniakan anak kepadanya beliau bertanya “Wahai Allah apakah tandanya yang engkau akan mengurniakan anak kepadaku sedangkan aku telah tua? Allah SWT menjawab sebagaimana didalam Al-Qur’an:

Tandanya bagimu kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari kecuali dengan isyarat. Berzikirlah kepada Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah diwaktu pagi dan petang (Ali Imran ayat 41).

Para mufassirin berkata tanda diterimanya doa Hadzrat Zakaria AS ialah dia tidak boleh bercakap selama tiga hari kecuali dengan isyarat. Pada masa itu Allah SWT telah memerintahkan Hadzrat Zakaria AS supaya berzikir sebanyak-banyaknya dan meninggalkan perkataan-perkataan dunia untuk menambah penghampirannya kepada Allah. Daripada ayat ini para ulama’ berpendapat bahawa sekiranya manusia dapat mengasingkan diri keluar dijalan Allah selama tiga hari dengan membersihkan diri dari fakir dunia. meninggalkan percakapan dunia dan menyibukkan diri dengan amalan dakwah. beribadah. belajar dan mengajar dan duduk dalam suasana agama sudah pasti akan memberi kesan didalam hati sanubari seseorang itu. Cinta pada agama akan datang. manusia akan membersihkan diri daripada dosa. bertaubat dan lebih hampir kepada Allah SWT. Demikianlah hikmah yang terdapat didalam masa tiga hari. Isyarat dari Al-Qur’an dan athar As-Sahabah inilah yang menjadi saranan oleh ahli jemaah Tabligh supaya setiap orang dapat melapangkan masa selama tiga hari. Disamping itu ia juga akan menimbulkan keghairahan untuk belajar agama dan mengislahkan diri sendiri.
(Abu Abil Hasan Abn Musa – Soal Jawab Agama: Membahaskan Masalah Terkini Dalam Fekah: Bahagian Pertama – Klang Book Centre – Cetakan Pertama 2004 – m/s 260 – 266)

2. Dalil dan hikmahnya keluar 40 hari

Ramai orang mempersoalkan masalah ini. Dari manakah orang-orang tabligh ini mengambil dalil supaya keluar 40 hari. Sebenarnya bilangan 40 hari ini telah banyak disebut didalam al-Qur’an dan Hadith. Keberkatan yang ada padanya telah jelas apabila Allah SWT sendiri telah memerintahkan Musa AS supaya menambah bilangan hari untuk bermunajat kepada Allah sebagaimana didalam al-Qur’an 

Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberi Taurat) sesudah berlaku 30 malam dan Kami telah sempurnakan waktu yang telah ditetapkan oleh Tuhannya dengan sepuluh malam. Maka genaplah dari Tuhannya selama empat puluh malam (Al A’raf 142)

Begitulah juga didalam Surah al Baqarah ayat 51. Allah SWT menyebut dengan janji-Nya kepada Nabi Musa AS untuk mengurniakan Taurat setelah bermunajat selama empat puluh malam.

Didalam hadith baginda SAW banyak sekali menyebut tentang bilangan 40 ini. Diantaranya ialah hadith yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA beliau berkata daku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 

Sesungguhnya salah seorang daripada kamu dicipta didalam perut ibu selama 40 hari sebagai nutfah kemudian 40 hari menjadi seketul darah kemudian menjadi segumpal daging kemudian dihantar kepadanya seorang malaikat untuk meniupkan roh dan menulis kepadanya empat kalimat… (HR Muslim)

Dalam hadith yang lain ada dinukilkan bahawa barangsiapa bersembahyang selama 40 hari berjemaah tanpa ketinggalan takbiratul ula akan mendapat dua jaminan. Satu keselamatan daripada neraka dan kedua bebas dari nifaq.

Hazdrat Abdullah bin Abbas RA berkata dihari kematian anak lelakinya lihatlah berapa ramai orang yang berada diluar. Hambanya berkata orang ramai telah berkumpul. “Adakah telah cukup empat puluh orang?” Mereka menjawab “Ya… telah cukup”. Abdullah bin Abbas RA berkata “hadirilah sembahyang jenazah kamu aku mendengar baginda SAW bersabda mana-mana orang Islam yang meninggal dunia dan disembahyangi oleh 40 orang yang tidak melakukan syirik melainkan telah menjadi hak kepada si mayat bahawa jaminannya pasti diterima”.

Dalam hadith yang lain baginda SAW bersabda:

“Barangsiapa mengikhlaskan dirinya kepada Allah selama 40 hari akan zahir sumber-sumber hikmah daripada hati melalui lidahnya”.

Banyak lagi hadith yang seumpama dengan ini yang menunjukkan keberkatan dan keutamaan pada tempoh atau bilangan 40 hari ini. Kita dapat melihat seorang yang keluar dijalan Allah melatihkan dirinya dalam menjalani ketaatan selama 40 hari sudah pasti amalan ini akanterus dilakukan ketika berada di rumah atau dikampungnya.

Daripada hadith-hadith ini dan pandangan nuraniah inilah maka masyaikh dan ulama’ didalam usaha ini menyarankan supaya setiap orang dapat melapangkan masa selama 40 hari mempelajari usaha dakwah dan mengislahkan diri masing-masing.
(Abu Abil Hasan Abn Musa – Soal Jawab Agama: Membahaskan Masalah Terkini Dalam Fekah: Bahagian Pertama – Klang Book Centre – Cetakan Pertama 2004 – m/s 266 – 269)

سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لااله إلاانت وأستغفرك وأتوب إليك

Thursday, May 3, 2012

Cerpen: Suamiku Tabligh.

Alkisah...
 
Mawar merenung jauh di balik tirai jendela rumahnya. Permandangan di luar rumah sungguh mendamaikan. Dia bersyukur kepada ALLAH kerana menempatkan dirinya tinggal di kawasan kampung, baginya kehidupan di kampung lebih tenang berbanding hiruk-pikuk kehidupan di bandar. Tiba-tiba hatinya merasa sebak. Tika ini dia bersendirian di rumah mengenangkan suaminya yang sedang khuruj ke jalan ALLAH.


"Mawar, ayah ada berita nak sampaikan kat Mawar ni.." beritahu ayah suatu hari di waktu kami sedang bersarapan pagi selepas ayah pulang daripada masjid untuk solat Subuh.

"Apa dia, ayah. Lain macam jer bunyinya.." Jauh di sudut hatinya merasakan ada sesuatu yang pelik ingin ayahnya sampaikan. Sejak kecil memang ayahnya lah tempat dia bermesyuarat dan mendapatkan syor (pendapat).

"Semalam, masa kamu pergi pekan dengan cikgu Iza, ada *** bersama ayah dan kawan-kawannya datang jumpa ayah. Dia nak merisik kamu. Kalau kamu terima, 3 bulan lagi akan dijalankan akad nikah. Macam mana?" Beritahu ayah lagi.
Mawar terdiam agak terkejut bercampur-baur perasaan di dalam hatinya, dengan menjawab, "Mawar istikharah dulu ya, yah."

"Ya nak, ayah sekadar menyampaikan. Segerakan 3 perkara: 1) Solat apabila masuk waktu. 2) Kebumikan jenazah setelah ajalnya. 3) Nikah setelah tiba waktunya (ada orang merisik). Sebab kalau tak segerakan, akan mengundang fitnah dan kerosakan dunia. Solat istikharah banyak-banyak, doa pada ALLAH, itu yang terbaik, nak. Jawapan daripada ALLAH adalah yang paling sempurna, ALLAH lah sebaik-baik Perancang." Ayahnya mengingatkan.

Apabila dia melihat ayahnya memberhentikan bicara, dia meminta izin untuk berlalu. Dia segera mengambil wudu', masuk ke bilik dan bersujud cinta di atas sejadah cinta mengadap cintaNya. Dengan tiba-tiba air matanya mengalir dan dia menangis, nangis yang dia sembunyikan ternyata sehingga terdengar juga esakannya. Dalam hati Mawar, hanya ALLAH sahaja yang Maha Mengetahui. Saat itu, tiada kata yang mampu Mawar huraikan untuk meluahkan apa yang dia rasakan. Hatinya seakan-akan buntu. Jawapan akan diluahkan saat dapat jawapan daripada ALLAH sahaja. Hatinya berbisik dalam hati, entah apa maksud tangisan dan air mata yang mengalir dari matanya juga dia tidak pasti kenapa. Adakah tanda dia terasa gembira atau terlalu sedih? Dia hanya merasakan tidak layak sedang itulah yang dia nanti-nantikan. Bukan dia tidak suka dengan penampilan pemuda itu. Apanya kurang? Berwatakan sederhana, sentiasa ke masjid dalam apa pun keadaan, berkopiah sentiasa di kepala dengan janggutnya yang rapi, berpakaian kurta, mencerminkan identiti islamiknya. Manakala Mawar hanyalah seorang gadis kampung tanpa kelulusan tinggi dan sekarang hanya menetap di rumahnya, menjahit untuk sekadarnya. Alhamdulillah, dengan izin ALLAH, dia mampu menutup aurat dengan sempurna seperti mana yang disyariatkan ALLAH, inshaALLAH. 


"Assalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh, pintu rahmat pemberian ALLAH. Alhamdulillah. Mawar gembira tak kita dah jadi suami isteri?" soal *** sebaik mereka sah menjadi suami isteri.

"Wa'alaikummussalam warahmatullahi wabarokatuh wamaghfiratuh, amirku pemberian ALLAH. Alhamdulillah. Mestilah gembira. Syaitan menangis-nangis, berteriak-teriak apabila selesai abang di akad nikahkan di depan ALLAH melalui ayah saya sambil berkata: "Aduhai celakalah aku. Orang muda ini telah berjaya melepaskan diri daripada tipu-helahku." jawab Mawar tersipu malu.

"Alhamdulillah. Sebenarnya Mawar jadi wanita pujaan abang sejak pertama kali terserempak Mawar dengan parents Mawar, berbisik-bisik hati abang ni ternampak semasa Mawar menyalam ibu abang semasa ibu Mawar menyapa dengan ibu abang sambil berpelukan. Apatah lagi bila ketentuan ALLAH acap kali ternampak Mawar ke mana-mana bersama mereka berpakaian jubah dan bertudung labuh. Sejuk hati, berbisik-bisik hati pabila melihat. Acap kali juga abang menanyakan pada ibu abang tentang Mawar." bagitahu *** berterus terang pada isterinya.

"Yeke? Alhamdulillah. Terima kasih, abang. Mawar harap abang sudi bimbing diri Mawar ini menjadi wanita solehah yang sampai bidadari syurga pun cemburu ya." kata Mawar.

"InshaAllah sayang. Bukan ke dalam al-Quran ada kata wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan begitu juga sebaliknya."

Mawar tersenyum memandang wajah suaminya. Secara automatik, hatinya lega kerana sudah dimiliki dan bersama dengan insan yang sudah halal sebagai pendamping dirinya.


Pulang dari kerja, Mawar menyambut *** dengan menyalam dan mencium tangan suaminya dengan hati yang gembira. Dia menatap wajah suaminya yang agak kepenatan.

"Banyak kerja ke bang, letih jer nampaknya." tanya Mawar pada suaminya sambil menyusun kasut suaminya ke rak dan memimpin tangan suaminya untuk duduk.

"Ya sayang. Kerja tengah berlambak-lambak pula. Lagi pula, bulan depan kena shutdown. Lagilah sibuk sikit." jelas *** semula sambil menyaksikan keprihatinan isterinya.

"Oh, gituker?" Tersenyum-senyum Mawar memandang suaminya sambil terus-menerus mengurut kaki suaminya.

Setelah itu Mawar meminta izin suaminya untuk ke dapur. Dia menyediakan minuman petang dengan air kopi habatussauda' dengan kurma sebagai menu harian untuk dinikmati bersama.

"Pandai Mawar yek. Kalau dilayan macam raja selalu camni. Habis lah abang." sambil ketawa kecil.

"Eleh abang ni, saja nak usik Mawar yek? Pandai-pandai je abang ni. Kan memang kewajipan Mawar sebagai isteri." Mawar mencubit pipi suaminya kerana usikannya itu.

Suaminya meneruskan karguzari, "Ni abang nak bagitahu ni, esok abang keluar 3 hari tau."

"Esok ke bang? Kalau tak keluar tak boleh ke. Sunyilah Mawar kalau abang takda 3 hari tu". Saja Mawar bertanya begitu. Dia memang tahu, sejak menikah dengan ***, setiap bulan memang biasa telah menjadi kewajipan suaminya keluar dakwah selama 3 hari.

"Yelah sayang. Dah lupa ker?"

"Ermm.... Ingat bang." Kata Mawar sambil tersenyum, sengaja menyedapkan hati suaminya jangan sampai terasa.

Sebenarnya Mawar berat hati nak bagi suaminya keluar. Usia pernikahan mereka baru 4 bulan. Seharusnya waktu yang ada dihabiskan bersama-sama kerana mereka berdua masih dalam proses mengenali antara satu dengan lain. Dia sendiri pun masih tak faham dengan usaha dakwah dan tabligh. Hatinya sedikit memberontak bila mengetahui *** terlibat dlm usaha ini. Apatah lagi rata-rata ahli keluarganya memandang negatif dengan usaha tabligh ni.

Memang dia akui *** seorang suami yang taat pada perintahNya. Solat lima waktu berjemaah dengan takbiratul 'ula (takbir pertama) di masjid adalah wajib baginya. Tiada istilah lelaki solat di rumah. Amalan tahajjud, tilawah al-Quran dan zikir merupakan amalan hariannya. Dan yang pasti bila berbicara terserlah ilmu agama yang dimilikinya. Lantas, Mawar seharusnya bersyukur dengan ALLAH atas kurniaan ini. Cuma dia masih cuak dengan kerja dakwah ini. Perlu ke buat kerja ni di zaman moden dan teknologi seperti sekarang ni? Kenapa tak dakwah guna radio ke, buku ke, tv ke, internet ke, macam ustaz atau penceramah agama buat sekarang ni? Mawar terkeliru..bingung..sememangnya dia terlalu baru untuk memahami susur-galur perjuangan dakwah tabligh ni.


Suatu malam Mawar dan *** berbicara tentang usaha dakwah dan tabligh ni.

"Sayang, apa yang sayang tahu pasal jemaah tabligh ni?" tanya *** pada isteri tercinta sebelum tidur.

"Entahlah abang. Yang Mawar tahu, orang kata tabligh ni suka tinggal anak-bini berbulan-bulan. Tak bagi nafkah zahir batin kat keluarga." Jawab Mawar jujur berdasarkan apa yang didengari dari khabar angin melalui mulut-mulut orang. Dia dengan keras menafikannya tapi itu sahaja dia dengar, jadi itu jugalah yang dia sampaikan.

 *** tergelak mendengar jawapan isterinya. Itulah manusia menilai sesuatu dari luar tanpa mahu memahami isi dalamnya.

"Mawar... Isteri abang... cuba Mawar fikir, orang tabligh je ker yang tinggal anak-bini? Habis tu, orang zaman sekarang ni, yang pergi kursus, outstation, pastu ada yang kerja kat pelantar minyak, sebulan di laut, sebulan di darat, ada pula yang suami sambung belajar bertahun di luar negara, camtu takpe pulak, takde pun orang nak pertikaikan. Cuba Mawar renung firman dalam al-Quran yang mafhumNya:
"Katakanlah: jika bapa-bapamu,anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum kerabatmu, harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu takut kerugiannya, serta tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari Allah, rasulNya, dan jihad di jalan Allah maka tunggulah olehmu, sehingga Allah mendatangkan seksaanNya,.." (At-taubah:24)

"Erm.. Betul juga kata abang. Entahlah, Mawar pun tak tahula bang. Sejak pernikahan dengan abang, sejak kenal abang lah ALLAH campak tiba-tiba kenal usaha ni. Pun baru nak belajar nak betul-betul kenal dakwah tabligh ni"

"Sebenarnya usaha dakwah ni kerja para nabi, Mawar kan tahu macam mana Nabi SAW, baginda SAW adalah kekasih ALLAH SWT. Sanggup bersusah-payah nak dakwahkan kalimah tauhid ni, kena ejek, kena baling batu sampai berdarah, kena lempar dengan najis, jumpa orang rumah ke rumah, lorong ke lorong, semata-mata nak ajak manusia kembali kepada ALLAH, supaya dapat hakikat LAA ILAHA ILLALLAH, tidak menyembah makhluk tapi menyembah ALLAH yang Esa sahaja, bergantung dan berharap hanya kepada ALLAH, ALLAH Maha Kuasa mentakdirkan dan mentakbir segala sesuatu. Kita ni umat akhir zaman. ALLAH jadikan kita sebaik-baik umat, kan dalam al-Quran ada kata:
"Kamu sebaik2 umat, yang telah dilahirkan bagi faedah manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada perkara yang salah." (Ali 'Imran:110)"

Usaha yang kita lakukan sekarang ni hanya 10% sahaja berbanding usaha sahabat-sahabiyah dahulu, mereka sanggup korban diri, harta, perasaan anak-bini, semata-mata nak syahid di jalan ALLAH, semata-mata nak tengok kalimah ALLAH tegak di atas muka bumi ini. Sebab tu mereka ni di dunia lagi ALLAH ta'ala telah redha pada mereka dan menjanjikan syurga untuk mereka. Lagipun sayang, abang tinggal Mawar ni bukan kat padang pasir seperti Siti Hajar AS dan Ismail AS yang di tinggalkan Ibrahim AS. Mereka lagilah, kena tinggal tanpa sebarang asbab untuk mereka hidup, takde rumah, makanan dan tempat tinggal, tiada jiran-jiran tapi sebab redha dengan perintah ALLAH dan sebab dakwah, Nabi Ibrahim AS rela melakukannya. Mawar ni abang tinggal, duduk dalam rumah yang selesa, cukup peralatan rumahnya, keperluan dah abang sediakan... takkan camtu pun tak sanggup lagi, kan? Habis.. Mawar nak abang menyemak duduk dalam rumah ni 24 jam. Camtu?" Badrul sengaja mengenakan isterinya sambil mencubit manja hujung hidung isterinya yang teliti mendengar setiap butir katanya itu.

"Bukan la sampai macamtu bang. Cuma Mawar cemburu tengok orang lain, bila suami balik kerja, ada kat umah sampai malam, pastu bleh main ngan anak-anaknya, sembahyang pun kat rumah berjemaah dengan isteri dan anak-anak. Ada masa bermesra ngan keluarga. Tapi abang, balik kerja rehat sebentar, pastu pukul 6 lebih dah nak kena pergi ghast la, mesyuarat la, malam markaz lagi la. kalau hari Isnin hingga Khamis memang tak merasa abang ada waktu petang. Balik pun lewat malam." Mawar menerangkan situasi yang sedang dilalui ini. 

"Itulah namanya 5 amal masjid. Yang kita kena keluar 3hari, 40hari, 4 bulan tu, untuk kita belajar buat kerja Nabi SAW, untuk wujudkan suasana iman dan amal dalam berdakwah, dan bila balik, Medan perjuangan kita adalah dengan menghidupkan 5 amal masjid ni. Fikir harian atau mesyuarat harian, pastu khususi orang tertentu kena bagi masa 2 jam setengah pastu buat taklim di rumah dan masjid, kena ziarah kat kampung sendiri dan kampung jiran dan setiap bulan keluar 3 hari dengan membawa jemaah yang baru. 5 amal masjid ni merupakan amalan masjid Nabawi, yang mana sahabat buat untuk dakwahkan Islam. Sebab tu sekarang ni, kita nak belajar bagi masa untuk agama, dunia dan akhirat kena seimbang. Duniakan jambatan untuk akhirat. cuba kita tengok jambatan, mana ada orang bina rumah ke, istana ke kat atas jambatan. Orang nak memancing atas jambatan pun di larang ambil ruang jambatan terlampau-lampau banyak tau." Terang *** panjang lebar sambil melirik mata pada isterinya.

"Takpe lah bang. Mawar cuba belajar memahami kerja dakwah dan tabligh ni. Walaupun sukar tapi sebab tak tau kan. InshaALLAH Mawar akan berusaha untuk lebih memahaminya."

"Camtulah isteri abang yang cerdik, jelita serta solehah. Nanti abang bawa Mawar jumpa ahlia-ahlia karkun kat kampung ni. Hah, ahlia cikgu Din tu, dia dah banyak pengalaman keluar masturat tau. Boleh la Mawar belajar daripada ahlianya lagi, lagi dan lagi nanti dan Mawar bleh berkenalan dengan ahlia karkun yang lain-lain bila pergi taklim mingguan masturat nanti. InshaALLAH. Jangan lupa beri tasykil untuk keluar masturat 3 hari, yerk?" Mawar tersenyum memandang suaminya yang bijak menguruskan sesuatu.

"InshaALLAH bang" jawab Mawar ringkas tanda akur.

Mawar tersedar dari lamunannya. Dia mengesat airmatanya yang mengalir di pipi. Sesungguhnya dia hanya manusia biasa yang lemah untuk menghadapi mehnah ini, mungkin dia terlalu berharap *** menjadi hak milik mutlaknya. Tetapi dia lupa, bahawa manusia ini adalah pinjaman sebagaimana firman ALLAH:
"Sesungguhnya ALLAH telah membeli pada orang mukmin itu dirinya dan hartanya dengan memberikan syurga untuk mereka." (At-Taubah:111)

Dia harus kuat dan sabar. Dunia ini hanya pinjaman dan akhirat juga adalah kehidupan yang kekal abadi. Kalau di dunia ini ada pangkat, harta, darjat tapi tidak mengamalkan agama dalam kehidupan, sudah tentu semuanya sia-sia sahaja.

"Ya, aku harus kuat, kuat untuk memperoleh keredhaan ALLAH. Biarkan manusia yang tidak faham dan tidak mahu mengerti usaha dakwah dan tabligh ini. Tapi aku akan sentiasa terus berdoa semoga ALLAH istiqomah dan kekalkan aku, suami dan generasiku hingga hari akhirat dalam usaha ini, dan semoga ALLAH bagi kefahaman, taufiq dan hidayat pada mereka yang memandang serong, membenci atau menghina kerja ini. Aamiin." bisik hati Mawar.

~TAMAT~

ya ALLAH... bersyukur lah bagi yang ALLAH pilih untuk khuruj (keluar) semata-mata untuk sama fikir ummat, menjadi asbab ALLAH untuk menyebar agama ni kepada seluruh ummat buat seluruh alam. ALLAHURABBI... Beri ku peluang ya ALLAH... Bagi yang masih belum, azam 3 hari, 40 hari, 4 bulan, 1 tahun. Siapa sedia? inshaALLAH aamiin



سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لااله إلاانت وأستغفرك وأتوب إليك

Tuesday, May 1, 2012

Cukuplah...

بسم الله الرحمن الرحيم

Diri ini mendambakan insan seperti dirinya, namun apakah diri ini telah berusaha sedaya upaya untuk menjadi sepertimana dirinya?...pada pandangan mata dan hati merasakan dialah insan yang didambakan oleh hati ini, namun adakah dia juga merasakan yang sama? jika ya, apakah dia adalah insan yang terbaik yang diciptakan oleh ALLAH untuk menemani diri ini hingga ke akhirnya..?

..Cukuplah cintai dirinya dengan keikhlasan...
..Cukuplah cintai dirinya di kejauhan...
..Cukuplah cintai dirinya dengan kesederhanaan...
..Cukuplah cintai dirinya dalam diam...

ku teringat kisah di antara Fatimah RA dan Saidina Ali RA yang saling memendam rasa dan akhirnya dipertemukan dalam satu ikatan suci yang indah.. SubhanALLAH!

Jika benar cinta itu kerana ALLAH maka biarkanlah ia mengalir mengikut aliran ALLAH kerana hakikatnya ia berhulu dari ALLAH maka ia pun berhilir hanya kepada ALLAH..

Kerana harapan itu belum tentu..
Kerana tiada yang tahu rencana ALLAH.. 
mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan..

Kerana hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikkan.. 
serahkan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya.. 
biarkan DIA yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya..

Ku teringat firman Allah SWT yang bermaksud...
"..boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." ( QS. Al Baqarah: 216 )

Doaku..
"..Ya Allah, seandainya dia diciptakan untukku, Engkau satukanlah hatiku dengan hatinya, namun seandainya dia bukan untukku, Engkau jauhkan hatiku dengan hatinya, agar hilanglah kegelisahan hati dan juga kesedihan jiwaku.. padaMu jualah ku memohon.."



سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لااله إلاانت وأستغفرك وأتوب إليك

IJTIMA' (Perhimpunan ISLAM)

بسم الله الرحمن الرحيم



Semua orang Islam (lelaki) di jemput hadir. Ijtimak - Perhimpunan orang2 Islam. Tidak terbatas untuk Jemaah Tabligh sahaja, tetapi ianya perhimpunan untuk semua orang2 Islam dengan ada satu Fikir dan satu Hati risau pada umat. Bagaimana semua orang Islam ada satu fikir untuk bawa balik saudara Islamnya yang lalai dan jauh daripada perintah ALLAH SWT berusaha untuk bawa mereka kembali taat pada ALLAH SWT.


Mohon doa kaum masturat (wanita) supaya ijtima' berjalan dengan lancar dan dapat mngeluarkan jemaah sebanyak mungkin, dan kalau mampu, puasa :)



TARIKH IJTIMA MALAYSIA 2012, inshaALLAH



Kuala Lumpur : 19/5/2012 ( Masjid Sri Petaling, KL )
Perak : 22/5/2012
Penang : 25/5/2012
Kedah & Perlis : 28/5/2012
Kelantan : 31/5/2012
Terengganu : 3/6/2012
Pahang : 6/6/2012
N.Sembilan & Melaka : 9/6/2012
Johor : 12/6/2012
Kuching-Sibu : 15/6/2012
Bintulu-Miri : 17/6/2012
Beaufort-K.Kinabalu : 21/6/2012
Tawau-Sandakan : 24/6/2012



سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لااله إلاانت وأستغفرك وأتوب إليك